Litha's World

Rabu, 09 Mei 2012

Lay My Life On You (part. 1)


::Lay My Life On You::
Part. 1






***


Aku tak mampu menahan kepedihan yang tiba – tiba menohok hatiku , tapi aku berusaha menyembunyikannya dari wajahku. Aku pasti bisa menyembunyikannya walaupun hanya untuk saat ini, hanya untuk membuktikan kepada pemuda didepan sana, bahwa aku bisa, aku sanggup, aku mampu, meskipun tanpa dia. Tatapan matanya tajam ke arahku, aku mencoba tegar aku tetap mendongakkan kepalaku, aku tak mau terlihat lemah didepannya.

“anggap saja tak ada yang menatapmu, calm down Alyssa calm down”  kalimat – kalimat sugesti seperti itu terus ku rapalkan didalam hatiku.


“Fy, udah kan ? balik ke kelas yuk. Udah bel loh” aku tersentak, kutarik napas ku dalam – dalam lantas meneloh sambil tersenyum kecut pada pemuda sipit yang berhasil –sedikit- menyelamatkan ku dari tatapan mematikan pemuda hitam manis didepan sana.


“eh, uhm, ayo vin” ucapku lantas secepat kilat menarik lengan Alvin –pemuda sipit- untuk segera berlalu dari kantin


Aku melirik sekilas melalui ekor mataku, Entah benar atau tidak pemuda hitam manis yang sejak tadi menatapku dengan tajam kini ia tengah menarik napas dalam dan tertunduk seperti menyimpan suatu penyesalan. Ah, biarkan saja dia kalaupun ia betul – betul menyesal sepertinya semua itu sudah terlambat, sangat terlambat..



***


Secerca sinar cerah mentari pagi mengintip dari sela - sela tirai putih yang tergantung indah di jendela besar  yang ada didalam kamar dengan nuansa soft blue ini, sang empunya kamar sepertinya masih betah menikmati waktu tidurnya, maklum hari ini adalah hari minggu, hari yang paling tepat untuk memperlama waktu tidur. Pemuda hitam manis ini masih terlelap dengan tenang dibalik selimut bergambar salah satu tokoh anime Jepang itu , wajahnya begitu tenang , sepertinya jika sedang tertidur seperti ini kadar ketampanan wajahnya makin bertambah.
Seorang gadis cantik berdiri di hadapan pemuda manis yang sedang tertidur itu, ia menggelengkan kepalanya sambil tersenyum lalu menghampiri pemuda itu, ia mengguncang pelan tubuh pemuda manis yang sudah hampir 4 bulan ini menjadi kekasihnya itu.

"yo, Rio, bangun yo, Rio ayo bangun udah siang nih, " ucap gadis itu lembut

"hmm males ah" balas pemuda itu sambil menarik selimutnya sehingga menutupi seluruh tubuhnya.

"ck" gadis cantik itu berdecak kesal, dengan segenap hati ditariknya selimut yang menutupi tubuh pemuda itu kemudian membisikkan sesuatu di telinga pemuda itu.

"ada Ify dibawah" bisik gadis itu pelan, namun berhasil membangunkan Rio -pemuda itu-

Rio, pemuda itu segera menegakkan badannya, mengucek matanya dan segera berlari ke kamar mandi untuk sekedar mencuci muka dan menggosok gigi, ia meninggalkan Sivia-kekasihnya- begitu saja. gadis itu tercengang, begitu hebatnya nama "IFY" hanya dengan menyebutkan nama itu saja, ia berhasil membuat Rio langsung melek.

"ya Tuhan, apakah aku salah selama ini" lirih sivia sambil mengusap air matanya yang mulai berlinangan.


***


"Ify" ucap Rio senang, senyum manis merekah indah dibibirnya

"eh euhm yo, " balas Ify kikuk

"ada apa Fy pagi-pagi kesini tumben banget, bukannya jam segini biasanya lo belum bangun ya" balas Rio lagi tetap dengan senyum manisnya

"cuma mau ngantarin ini aja, tadi sih mau aku titipin aja ke Sivia, soalnya aku liat dia pas mau kerumah kamu, eh tapi dia malah nyuruh aku ngasihin langsung ke kamu"

"apaan nih?"

"undangan ulang tahun aku yo, dateng ya bareng Sivia , udah ya yo aku mau pulang dulu, permisi" ucap Ify cepat dan segera berlalu meninggalkan Rio, namun Rio dengan sigap menarik tangan Ify, dan membuat Ify menghadap ke arahnya. ditatap nya lekat - lekat manik mata gadis manis dihadapannya itu yang makin membuat gadis itu gelisah.

"aku pasti dateng Fy, anything for you" ucap Rio lembut,

Ify tak tahan lagi disentakkan tangannya dari genggaman Rio dan,

PLAKK !!!

tamparan keras Ify mendarat tepat di pipi mulus pemuda itu. sedangkan pemuda itu, entah waras atau tidak ia malah tertawa lepas.

"kalau pacaran dulu aku duluan deh yang kasi kiss morning, tapi kalo udah putus ternyata kamu lebih aktif ya Fy" ucap Rio dengan senyum menggoda

Ify memanas, ia kesal , sangat kesal seharusnya ia memang harus menuruti nasihat alvin kemarin, alvin yang menawarkan bantuan untuk membantu Ify mengantarkan undangan untuk Rio. Namun Ify menolak, menolak bantuan Alvin dengan alasan "nggak enak lah akunya Vin" .
argghh, penyesalan selalu datang terlambat. dengan cepat gadis manis itu terus berlari meninggalkan Rio yang sedang tersenyum itu.

sedangkan gadis cantik di depan sana ia tak mampu lagi menahan tangisnya, melihat adegan "mantan" sepasang kekasih tadi hatinya tertohok. ternyata perkiraannya salah, ia salah telah berfikir bahwa Rio mencintainya, ia salah, sangat salah.

Rio, entah buta atau tuli ia masih saja tersenyum tersipu-sipu layaknya gadis jaman dulu yang mendapat surat cinta pertamanya. ia tak menyadari bahwa kekasihnya kini tengah beruraian air mata.

"Kamu jahat Rio" teriak Sivia tiba - tiba

Rio menegang mendengarkan teriakan Sivia, ia hampir saja melupakan gadis itu , Ya Tuhan,, apa yang dilakukan pemuda ini. dengan cepat ia meletakkan undangan dari Ify ke atas meja, kemudian menghampiri kekasihnya itu, merengkuh tubuh gadis cantik itu.

"maafin aku, " lirihnya penuh penyesalan

Sivia dengan sigap melepaskan rengkuhan Rio. air matanya terus mengalir, napas nya tersengal.

"bukan kamu yang salah yo, tapi aku. aku yang tiba - tiba datang lagi di kehidupan kamu, kehidupan baru kamu" ucap sivia dengan satu tarikan nafas

" maaf Via, maaf aku nggak ada maksud buat bikin kamu nangis, kamu maukan maafin aku ?" Ucap Rio memohon, dari nada bicara nya jelas sekali jika ia benar - benar menyesal.

"nggak , kamu nggak salah, mungkin aku aja yang terlalu berlebihan nanggepin yang tadi" balas Sivia yang kini kembali tersenyum

hah, pemuda ini entah sihir apa yang dimilikinya. ia selalu saja bisa menaklukkan siapa saja.


***



Gradasi warna langit yang indah memayungi pagi ini. Dua orang gadis berseragam putih abu – abu berjalan santai menuju ke kelas mereka. Oh, mungkin hanya salah satu dari mereka saja yang berjalan santai, karena salah satu gadis ini merasa berat sekali untuk melangkahkan kakinya.


“ck, kenapa lagi sih Fy?” tanya –Agni- sahabat Ify

“huft, nanti aja deh aku certain” jawab Ify dengan malas

“jangan bilang tentang Rio lagi ?” tanya agni penuh selidik

“kayaknya kamu udah nemu jawabannya”

“ya ampuun Ify, Rio lagi ? ck, ayolah Fy, mau sampai kapan sih kamu mikirin dia. Dia aja gak pernah mau mikirin perasaan kamu” ucap agni dengan nada kesal

“iya Ag, aku tau. Tapi coba deh sekarang kamu ada di posisi aku, kamu ngerasain gimana jadi aku. “

“aduh ify, ini udah 4 bulan dia ninggalin kamu, dia ninggalin kamu buat cewek lain, apa kamu nggak mau Move On? Buktiin Fy sama dia, buktiin kalo kamu bukan cewek lemah”

“aku tau, ah udahlah ag, toh bukan kamu yang ngerasain”

“Huft, susah ya ngomong sama kamu. Pokoknya aku nggak mau ya liat sahabat aku yang cantik ini ngeluarin air matanya buat cowok tengil kayak si Rio itu” omel Agni yang hanya dibalas dengan senyum tipis dari Ify.

“lagian nih ya Fy, yang mau sama kamu tuh banyak lagi. Mereka juga lebih baik daripada Rio. Contohnya kayak……” agni menggantung kata – katanya

“Kayak siapa?”

“orang nya ada di belakang lo” bisik Agni tepat di telinga Ify , dan segera berlari meninggalkan Ify yang komat- kamit merutukinya


“Hai Fy” sapa pemuda yang dimaksud Agni tadi

“eh, Hy Vin” jawab Ify kepada pemuda itu –Alvin-

“Agni kenapa? Kok ngacir?”

“tauk, kebelet kali…”

“owh,, eh Fy, pulang sama siapa nanti?”

“dijemput sama mama aku, emangnya kenapa Vin?”

“yah, padahal aku mau ngajakin kamu jalan pulang sekolah nanti” jawab Alvin lemah

“wah sorry banget ya Vin, lagian hari ini aku juga ada Les piano, lain kali aja ya” ucap Ify sambil tersenyum

“oke never mind. “

“eh Vin, aku masuk dulu ya,” ucap Ify ketika ia sampai di depan kelasnya

“oke, belajar yang rajin ya neng…he he he..” ucap Alvin yang hanya dibalas dengan senyuman oleh Ify


Dia sangat baik Tuhan, tapi bukan dia yang aku mau…


***


“ehm punya gebetan baru nih, “ ketus seorang pemuda ketika Ify lewat disampingnya. tapi tetap tak dihiraukan oleh Ify, Ify terus saja berjalan menuju ke bangkunya.

“Ck, “ pemuda itu berdecak keras lantas berdiri , berjalan menuju bangku Ify dan segera duduk disamping gadis itu.

“kalau orang nanya di jawab donk Fy” ucap pemuda itu tegas, namu Ify tetap saja diam seribu bahasa dan mencoba berpura – pura mencari sesuatu didalam tas nya. Dengan cepat pemuda itu mengambil tas milik Ify, membuat empunya kesal.

“balikin tas aku.” Tegas Ify

“nggak bakalan sebelum kamu jawab pertanyaan aku dan nemenin aku sarapan dikantin”

“nggak akan !”

“yaudah, “

“Rio, balikin tas aku” ucap Ify keras, namun pemuda itu tetap diam dan terus tersenyum

“dia Cuma temen aku ,”

“owh bagus, awas aja ya kalau kamu sampai jadian sama dia, “

“balikin tas aku, aku udah jawab”

“tapi kamu belum nemenin aku sarapan dikantin tuh”

“ck, buruan” balas Ify ketus lantas berdiri,

Jujur saja ia sangat – sangat merindukan moment moment seperti ini. Moment dimana ia bersama Rio, berbincang bersama pemuda itu, menikmati senyum pemuda itu adalah sesuatu yang sangat di rindukannya.

***


Semua siswa – siswi yang sedang berada di kantin tercengang melihat pemandangan di depan mereka. “Mantan” The best couple SMA Nirwana kini tengah makan bareng di kantin.
Mereka ingat betul peristiwa menghebohkan yang terjadi sekitar 4 bulan yang lalu. Peristiwa dimana kedua insane itu bertengkar hebat di kantin, peristiwa dimana Rio memutuskan Hubungan yang telah lama dijalani nya bersama Ify, dan semua juga tau setelah peristiwa itu Baik Ify ataupun Rio tidak pernah lagi bertegur sapa. Tapi sekarang ? Wow, keduanya seperti tengah memungut kembali serpihan – serpihan hati yang dulu mereka buang begitu saja di kantin ini, ya mungkin. Entahlah, hanya mereka berdua yang tau.


“kok diem aja Fy,” tanya Rio

“lagi makan nggak boleh ngomong”

“kamu kan Cuma minum, ?”

“orang lagi minum juga nggak boleh ngomong, emang bisa ya orang minum sambil ngomong ? enggak kan, nah yaudah diem” jawab Ify dengan tetap mempertahankan nada ketus nya.

“galak amat sih Fy, lagi dapet ya?”

“kamu udah belom makan nya , aku mau balik ke kelas”

“ck, buru – buru amat sih, sama si cowok sipit itu aja kemarin betah banget lama – lama di kantin”

“suka – suka aku donk”

“huh, aku ngambek nih”

“nggak ngaruh buat aku, “

“yaah,, kok gitu sih Fy?”

“udah deh yo, kita sekarang nggak ada apa – apa lagi”

“tapi aku pengen kita ada apa – apa nya lagi tuh”

“terserah deh, tapi nggak dengan aku”

“Fy dengerin aku baik – baik, aku mau ngomong serius sama kamu boleh ?”

“ngomong aja, dari tadi kamu juga udah ngoceh “

“uhmm,,, Fy, aku….”


*to be continued*


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Give Your Apreciation !!!