::Lay My Life On You::
Part. 1
***
Aku tak mampu menahan kepedihan yang tiba – tiba
menohok hatiku , tapi aku berusaha menyembunyikannya dari wajahku. Aku pasti
bisa menyembunyikannya walaupun hanya untuk saat ini, hanya untuk membuktikan
kepada pemuda didepan sana, bahwa aku bisa, aku sanggup, aku mampu, meskipun
tanpa dia. Tatapan matanya tajam ke arahku, aku mencoba tegar aku tetap
mendongakkan kepalaku, aku tak mau terlihat lemah didepannya.
“anggap saja tak ada yang menatapmu, calm down Alyssa calm down” kalimat – kalimat sugesti seperti
itu terus ku rapalkan didalam hatiku.
“Fy, udah kan ? balik ke kelas yuk. Udah bel loh” aku tersentak, kutarik napas ku dalam – dalam lantas meneloh sambil
tersenyum kecut pada pemuda sipit yang berhasil –sedikit- menyelamatkan ku dari
tatapan mematikan pemuda hitam manis didepan sana.
“eh, uhm, ayo vin” ucapku lantas secepat kilat
menarik lengan Alvin –pemuda sipit- untuk segera berlalu dari kantin
Aku melirik sekilas melalui ekor mataku, Entah
benar atau tidak pemuda hitam manis yang sejak tadi menatapku dengan tajam kini
ia tengah menarik napas dalam dan tertunduk seperti menyimpan suatu penyesalan.
Ah, biarkan saja dia kalaupun ia betul – betul menyesal sepertinya semua itu
sudah terlambat, sangat terlambat..
***
Secerca
sinar cerah mentari pagi mengintip dari sela - sela tirai putih yang tergantung
indah di jendela besar yang ada didalam
kamar dengan nuansa soft blue ini, sang empunya kamar sepertinya masih betah
menikmati waktu tidurnya, maklum hari ini adalah hari minggu, hari yang paling
tepat untuk memperlama waktu tidur. Pemuda hitam manis ini masih terlelap
dengan tenang dibalik selimut bergambar salah satu tokoh anime Jepang itu ,
wajahnya begitu tenang , sepertinya jika sedang tertidur seperti ini kadar ketampanan
wajahnya makin bertambah.
Seorang
gadis cantik berdiri di hadapan pemuda manis yang sedang tertidur itu, ia
menggelengkan kepalanya sambil tersenyum lalu menghampiri pemuda itu, ia
mengguncang pelan tubuh pemuda manis yang sudah hampir 4 bulan ini menjadi
kekasihnya itu.
"yo,
Rio, bangun yo, Rio ayo bangun udah siang nih, " ucap gadis itu lembut
"hmm
males ah" balas pemuda itu sambil menarik selimutnya sehingga menutupi
seluruh tubuhnya.
"ck"
gadis cantik itu berdecak kesal, dengan segenap hati ditariknya selimut yang
menutupi tubuh pemuda itu kemudian membisikkan sesuatu di telinga pemuda itu.
"ada
Ify dibawah" bisik gadis itu pelan, namun berhasil membangunkan Rio
-pemuda itu-
Rio,
pemuda itu segera menegakkan badannya, mengucek matanya dan segera berlari ke
kamar mandi untuk sekedar mencuci muka dan menggosok gigi, ia meninggalkan
Sivia-kekasihnya- begitu saja. gadis itu tercengang, begitu hebatnya nama
"IFY" hanya dengan menyebutkan nama itu saja, ia berhasil membuat Rio
langsung melek.
"ya
Tuhan, apakah aku salah selama ini" lirih sivia sambil mengusap air
matanya yang mulai berlinangan.
***
"Ify"
ucap Rio senang, senyum manis merekah indah dibibirnya
"eh
euhm yo, " balas Ify kikuk
"ada
apa Fy pagi-pagi kesini tumben banget, bukannya jam segini biasanya lo belum
bangun ya" balas Rio lagi tetap dengan senyum manisnya
"cuma
mau ngantarin ini aja, tadi sih mau aku titipin aja ke Sivia, soalnya aku liat
dia pas mau kerumah kamu, eh tapi dia malah nyuruh aku ngasihin langsung ke
kamu"
"apaan
nih?"
"undangan
ulang tahun aku yo, dateng ya bareng Sivia , udah ya yo aku mau pulang dulu,
permisi" ucap Ify cepat dan segera berlalu meninggalkan Rio, namun Rio
dengan sigap menarik tangan Ify, dan membuat Ify menghadap ke arahnya. ditatap
nya lekat - lekat manik mata gadis manis dihadapannya itu yang makin membuat
gadis itu gelisah.
"aku
pasti dateng Fy, anything for you" ucap Rio lembut,
Ify
tak tahan lagi disentakkan tangannya dari genggaman Rio dan,
PLAKK
!!!
tamparan
keras Ify mendarat tepat di pipi mulus pemuda itu. sedangkan pemuda itu, entah
waras atau tidak ia malah tertawa lepas.
"kalau
pacaran dulu aku duluan deh yang kasi kiss morning, tapi kalo udah putus
ternyata kamu lebih aktif ya Fy" ucap Rio dengan senyum menggoda
Ify
memanas, ia kesal , sangat kesal seharusnya ia memang harus menuruti nasihat
alvin kemarin, alvin yang menawarkan bantuan untuk membantu Ify mengantarkan
undangan untuk Rio. Namun Ify menolak, menolak bantuan Alvin dengan alasan
"nggak enak lah akunya Vin" .
argghh,
penyesalan selalu datang terlambat. dengan cepat gadis manis itu terus berlari
meninggalkan Rio yang sedang tersenyum itu.
sedangkan
gadis cantik di depan sana ia tak mampu lagi menahan tangisnya, melihat adegan
"mantan" sepasang kekasih tadi hatinya tertohok. ternyata
perkiraannya salah, ia salah telah berfikir bahwa Rio mencintainya, ia salah,
sangat salah.
Rio,
entah buta atau tuli ia masih saja tersenyum tersipu-sipu layaknya gadis jaman
dulu yang mendapat surat cinta pertamanya. ia tak menyadari bahwa kekasihnya
kini tengah beruraian air mata.
"Kamu
jahat Rio" teriak Sivia tiba - tiba
Rio
menegang mendengarkan teriakan Sivia, ia hampir saja melupakan gadis itu , Ya
Tuhan,, apa yang dilakukan pemuda ini. dengan cepat ia meletakkan undangan dari
Ify ke atas meja, kemudian menghampiri kekasihnya itu, merengkuh tubuh gadis
cantik itu.
"maafin
aku, " lirihnya penuh penyesalan
Sivia
dengan sigap melepaskan rengkuhan Rio. air matanya terus mengalir, napas nya
tersengal.
"bukan
kamu yang salah yo, tapi aku. aku yang tiba - tiba datang lagi di kehidupan
kamu, kehidupan baru kamu" ucap sivia dengan satu tarikan nafas
"
maaf Via, maaf aku nggak ada maksud buat bikin kamu nangis, kamu maukan maafin
aku ?" Ucap Rio memohon, dari nada bicara nya jelas sekali jika ia benar -
benar menyesal.
"nggak
, kamu nggak salah, mungkin aku aja yang terlalu berlebihan nanggepin yang
tadi" balas Sivia yang kini kembali tersenyum
hah,
pemuda ini entah sihir apa yang dimilikinya. ia selalu saja bisa menaklukkan
siapa saja.
***
Gradasi
warna langit yang indah memayungi pagi ini. Dua orang gadis berseragam putih
abu – abu berjalan santai menuju ke kelas mereka. Oh, mungkin hanya salah satu
dari mereka saja yang berjalan santai, karena salah satu gadis ini merasa berat
sekali untuk melangkahkan kakinya.
“ck,
kenapa lagi sih Fy?” tanya –Agni- sahabat Ify
“huft,
nanti aja deh aku certain” jawab Ify dengan malas
“jangan
bilang tentang Rio lagi ?” tanya agni penuh selidik
“kayaknya
kamu udah nemu jawabannya”
“ya
ampuun Ify, Rio lagi ? ck, ayolah Fy, mau sampai kapan sih kamu mikirin dia.
Dia aja gak pernah mau mikirin perasaan kamu” ucap agni dengan nada kesal
“iya
Ag, aku tau. Tapi coba deh sekarang kamu ada di posisi aku, kamu ngerasain
gimana jadi aku. “
“aduh
ify, ini udah 4 bulan dia ninggalin kamu, dia ninggalin kamu buat cewek lain,
apa kamu nggak mau Move On? Buktiin Fy sama dia, buktiin kalo kamu bukan cewek
lemah”
“aku
tau, ah udahlah ag, toh bukan kamu yang ngerasain”
“Huft,
susah ya ngomong sama kamu. Pokoknya aku nggak mau ya liat sahabat aku yang
cantik ini ngeluarin air matanya buat cowok tengil kayak si Rio itu” omel Agni
yang hanya dibalas dengan senyum tipis dari Ify.
“lagian
nih ya Fy, yang mau sama kamu tuh banyak lagi. Mereka juga lebih baik daripada
Rio. Contohnya kayak……” agni menggantung kata – katanya
“Kayak
siapa?”
“orang
nya ada di belakang lo” bisik Agni tepat di telinga Ify , dan segera berlari
meninggalkan Ify yang komat- kamit merutukinya
“Hai
Fy” sapa pemuda yang dimaksud Agni tadi
“eh,
Hy Vin” jawab Ify kepada pemuda itu –Alvin-
“Agni
kenapa? Kok ngacir?”
“tauk,
kebelet kali…”
“owh,,
eh Fy, pulang sama siapa nanti?”
“dijemput
sama mama aku, emangnya kenapa Vin?”
“yah,
padahal aku mau ngajakin kamu jalan pulang sekolah nanti” jawab Alvin lemah
“wah
sorry banget ya Vin, lagian hari ini aku juga ada Les piano, lain kali aja ya”
ucap Ify sambil tersenyum
“oke
never mind. “
“eh
Vin, aku masuk dulu ya,” ucap Ify ketika ia sampai di depan kelasnya
“oke,
belajar yang rajin ya neng…he he he..” ucap Alvin yang hanya dibalas dengan senyuman
oleh Ify
Dia sangat baik Tuhan, tapi
bukan dia yang aku mau…
***
“ehm
punya gebetan baru nih, “ ketus seorang pemuda ketika Ify lewat disampingnya.
tapi tetap tak dihiraukan oleh Ify, Ify terus saja berjalan menuju ke
bangkunya.
“Ck,
“ pemuda itu berdecak keras lantas berdiri , berjalan menuju bangku Ify dan
segera duduk disamping gadis itu.
“kalau
orang nanya di jawab donk Fy” ucap pemuda itu tegas, namu Ify tetap saja diam
seribu bahasa dan mencoba berpura – pura mencari sesuatu didalam tas nya.
Dengan cepat pemuda itu mengambil tas milik Ify, membuat empunya kesal.
“balikin
tas aku.” Tegas Ify
“nggak
bakalan sebelum kamu jawab pertanyaan aku dan nemenin aku sarapan dikantin”
“nggak
akan !”
“yaudah,
“
“Rio,
balikin tas aku” ucap Ify keras, namun pemuda itu tetap diam dan terus
tersenyum
“dia
Cuma temen aku ,”
“owh
bagus, awas aja ya kalau kamu sampai jadian sama dia, “
“balikin
tas aku, aku udah jawab”
“tapi
kamu belum nemenin aku sarapan dikantin tuh”
“ck,
buruan” balas Ify ketus lantas berdiri,
Jujur
saja ia sangat – sangat merindukan moment moment seperti ini. Moment dimana ia
bersama Rio, berbincang bersama pemuda itu, menikmati senyum pemuda itu adalah
sesuatu yang sangat di rindukannya.
***
Semua
siswa – siswi yang sedang berada di kantin tercengang melihat pemandangan di
depan mereka. “Mantan” The best couple SMA Nirwana kini tengah makan bareng di
kantin.
Mereka
ingat betul peristiwa menghebohkan yang terjadi sekitar 4 bulan yang lalu. Peristiwa
dimana kedua insane itu bertengkar hebat di kantin, peristiwa dimana Rio
memutuskan Hubungan yang telah lama dijalani nya bersama Ify, dan semua juga
tau setelah peristiwa itu Baik Ify ataupun Rio tidak pernah lagi bertegur sapa.
Tapi sekarang ? Wow, keduanya seperti tengah memungut kembali serpihan – serpihan
hati yang dulu mereka buang begitu saja di kantin ini, ya mungkin. Entahlah,
hanya mereka berdua yang tau.
“kok
diem aja Fy,” tanya Rio
“lagi
makan nggak boleh ngomong”
“kamu
kan Cuma minum, ?”
“orang
lagi minum juga nggak boleh ngomong, emang bisa ya orang minum sambil ngomong ?
enggak kan, nah yaudah diem” jawab Ify dengan tetap mempertahankan nada ketus
nya.
“galak
amat sih Fy, lagi dapet ya?”
“kamu
udah belom makan nya , aku mau balik ke kelas”
“ck,
buru – buru amat sih, sama si cowok sipit itu aja kemarin betah banget lama –
lama di kantin”
“suka
– suka aku donk”
“huh,
aku ngambek nih”
“nggak
ngaruh buat aku, “
“yaah,,
kok gitu sih Fy?”
“udah
deh yo, kita sekarang nggak ada apa – apa lagi”
“tapi
aku pengen kita ada apa – apa nya lagi tuh”
“terserah
deh, tapi nggak dengan aku”
“Fy
dengerin aku baik – baik, aku mau ngomong serius sama kamu boleh ?”
“ngomong
aja, dari tadi kamu juga udah ngoceh “
“uhmm,,,
Fy, aku….”
*to be continued*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Give Your Apreciation !!!