Litha's World

Senin, 07 Mei 2012

Dare To Be Rise


:: Dare To Be Rise ::




***


pagi ini aku terbangun lebih awal dari biasanya. segera ku arahkan kursi rodaku menuju jendela yang ada d hadapanku. ku buka tirainya, namun yang terlihat hanyalah sang mentari yang masih malu-malu menampakan dirinya. kulirik sedikit kalender itu. seulas senyum terpancar dari wajah senduku. 
"satu minggu lagi" gumamku sambil tersenyum.

aku, hanya seorang cewek lumpuh yang nggak ada artinya sama sekali. yah aku lumpuh sekitar 10 tahun lalu. aku masih berumur 7 thn saat itu. 

*flashback*

"mah, aku mau pergi pokoknya, aku mw ketemu ama kk rio mh" rengek ku kepada sosok mama.

"sayang, kmu msih hrus istirahat. kamu di rumah aja ya."

"nggak mah, aku mw pergi, hari ini kan ulang thun kk rio ma. aku mw ktmu kk rio , ktmu sm kakak* Rise yg lai". plis mah, aku janji nggak bkalan nakal deh yah ma?" paksa ku smbil menarik narik lengan mamaku.

"oke kmu boleh pergi, tapi jnji, nggk bleh nakal, dan kmu hrus di antar sma mang ujang" kata mamaku sambil berjongkok sedikit agar sejajar dengan ku..

"makasih ya mah, mamah baik deh" ucapku smbil memeluk mamaku.

****

"kak rio, kak rio.." teriakku smbil mengejar sosok yg ada di depan ku itu.. namun hanya senyum nya lah yg ia tnjukan padaku.

terus aku berlari namun apa daya mobil yang membawa sosok idola q itu terus melaju.

aku terduduk lemas di pinggir jalan menatap kepergian sosok idola ku. tanpa kusadari sebuah truck berjalan lurus dan cepat kearah ku. hanya gelap, teriakan, pekikan, yg bisa ku rasakan saat itu.

yahh, setelah kejadian itu dokter memvonis bahwa aku harus menjalani amputasi pada kaki ku. yg smpai saat ini melumpuhkan tubuh kurus ku ini. namun itu msih bisa ku terima. namun tidak untuk penyakit sialan yg 1 ini. yah kanker otak stadium awal. penyakit itu jga sudah menunggu untuk membunuhku.

**flashback off**

kembali aku tersenyum menatap poster itu. seorang cowok dengan wajah tampan, rambut hitam lurus, dan senyum yang indah terus membingkai wajahnya. yah dia "Mario Stevano Aditya Haling" . sosok idola pujaan ku. entah sampai kapan aku bisa bertemu langsung dengannya. 

***

"pokoknya gw nggak mw ketemu fans* yang sadis itu" teriak seorang pemuda

"ayolah yo, yg adis itu bukan mereka, tapi kamu" 

"nggak, pokoknya gw ngg mw, "

"yo, lo ngerti donk dia itu fans setia lo, masa sekali aja lo nggk mw ketemu dia. ayolah yo, bwt ketenangan dy juga"

" nggak . mending loe keluar deh dari ruangan gw. gw cape' butuh istirahat."

"oke sekarang terserah loe. semoga tuhan buka hati lo yo"
kata orang itu smbil membanting pintu kamar rio

***

"mama serius mah? jadi acha bisa ketemu sama kk rio donk ma?" ucapku dengan mata berbinar binar

"ia sayang, sebelum kamu operasi nnti, kmu bisa liat kk rio . mama udh urus smw nya sama manajer nya kk rio." ucap mama tak kalah senangnya dgn ku.

"makasih ya ma, udh yama acha mw kekamar dulu" kataku smbil mengencup lembut pipi mamaku..

***

"yeah selesai" kataku sambil merapika sebuah bingkisan yang ada di tanganku.

"udah siap sayank?" tanya mamaku

"udah donk ma, ayuk mah kita ke rumah sakit sekarang.

tak terasa, sudah seminggu berlalu. hari ini hari yg sangat kutakuti dan kunantikan . yah, hari ini adalah hari dimana aku harus menjalani operasi kanker q. namun hari ini juga aku bisa bertemu dengan sang idola. 

***

"mah, kk rio nya mana, bentar lagi acha kan mw operasi mah"

"sabar ya sayang, mngkin sebentar lagi"


"ehem, maaf bu sudah saatnya acha msuk ruang operasi" ucap sang dokter kepada mama

"hmm acha sayang, kmu msuk ya, mngkin kk rio nya terlambat."

"acha nggk mw msuk mah, acha mw nungguin kk rio"

"tapi kamu udh hrus msuk cha"

" huft yaudah ma, acha titip ini ya buat kak rio" kataku smbil memberikan bingkisan dan surat yg sejak tadi ku pegang.

***

"maaf bu, rio nggk bisa datang, dia ada urusan d luar kota" 

"tapi pak, anak saya ingin sekali bertmu dy" 

"maaf kan kmi bu"

"baiklah, titip ini untuk nak rio"

perlahan pintu ruang operasi terbuka. semburat wajah duka dipancarkan oleh para perawat dan dokter tadi.

"maaf bu, kondisi anak ibu terlalu labil, kmi sudah berusaha, namun tuhan berkehendak lain" kata sang dokter..

teriakan, tangisan itu lagi, aku hanya bisa menatap mamaku yang sedang menangisi jasadku dari sudut ruangan ini.

***

"nih buat lo yo, loe baca surat itu sekarang" kata manajer itu

perlahan rio membuka surat itu dan membacanya

*dear : kk rio*
haii kak, kenalin aku acha
aku fans kk smpai sekarang, aku pengen bget nyentuh wajah kk, apalgi senyum kk itu loh kk, wah manis banget. mkasih ya kk, kk udah jadi penyemangat hdup acha. cma kk yg bs buat acha bertahan smpai sekarang. 
acha mohon kk nggak boleh sombong ya kk, kk nggak boleh takabur, kk harus selalu ingat sama fans* kk. maksih sekali lagii ya kk. inget pesan acha ya kk.. hhe. udahan ah kk kepanjangan surat nya. see you kk rio.. 

_aCha"raissa"_rise sejati_

________

rio tertegun sejenak setelah membaca surat itu.

"bro, gw pengen ketemu anak ini sekarang" ucap rio

"loe telat yo, dia udah dipanggil sama tuhan" 

air mata rio tak kuasa untuk ditahan. mengalir lembut membahasi wajah tampannya itu

***

kini rio berada di depan nisan bertuliskan nama "Raissa Arif" ia menatap dengan senyuman penuh arti pada sosok yang terbaring di bawah sana.

"acha, makasih ya. acha udh ngajarin ke kk gmna cranya menghargai penggemar. mulai sekarang kk janji kk ngg bakalan acuh sma fans kk, tapi kk akan anggap mereka seperti keluarga kk sendiri. thx cha, nih bunga bwt kamu semoga kau suka ya, kk pergi dulu ya cha, kk janji bkalan sering main kesini kk. see you cha ." kata rio sambil berlalu meninggalkan gundukan tanah yg ada d hdapannya itu.

perlahan rio berjalan maninggalka pemakaman itu. sambil terus tersenyum ia merogoh sakunya mengeluarkan sebuah ponsel dan mulai mengetik sesuatu.

to : my manajer
bro, buruan adain meet and greet bwt anak Rise secepatnya ya. gw pngen ktmu mereka. :)

"I love you all Rise" ucap rio sambil memacu mobilnya


***



THE END


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Give Your Apreciation !!!